Dua kapal super tungker mengangkut ribuan kontainer dan gas yakni MT Hanjin Italy dan MT LNG AL Gharrafa bertabrakan di perairan internasional atau out port limit (OPL), Sabtu (28/12) sekitar pukul 20.30 WIB. Diduga penyebabnya, karena cuaca buruk.
Setelah bertabrakan kedua kapal tersebut terbawa arus dan terombang-ambing hingga akhirnya terdampar di perairan Batu Berantai, Pulau Sambu tepatnya di Belakang Padang. Kedua kapal tersebut langsung ditarik oleh marine traffic dan di dibawa ke Singapura. Bagian depan kedua kapal tersebut penyok.
Kejadian itu mengundang perhatian nelayan yang sedang menangkap ikan di perairan Batu Berantai Pulau Sambu.
Beberapa kapal patroli dari Singapura tampak mengawasi kedua kapal tersebut, sehingga tidak ada satupun warga atau nelayan yang bisa mendekati kapal super tunker itu.
Kepala Kantor Pelabuahan (Kakanpel) Pulau Sambu, Zainuddin yang dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui pasti kejadian itu. Dalam pesan singkatnya, Zainudin mengatakan lokasi kecelakaan masuk wilayah Kanpel Batam. "Mohon maaf itu wilayah Batam, thanks,"tulisnya.
Direktur Polair Polda Kepri, Kombes (Pol) Moch Yassin Kosasih membenarkan terjadinya tabrakan dua kapal super tunker Sabtu malam lalu. Hal itu berdasarkan pemberitahuan dari Sat Polair Polresta Barelang.
"Tadi (Senin pagi) kita turun ke TKP, kedua kapal super tunker sudah tidak ada lagi. Untuk mengetahui pasti silahkan tanyakan ke Syahbandar Pulau Sambu," kata Yassin.
Terpisah, Kabid Kesyahbandaran Kanpel Batam, Jhon Kennedy mengatakan kalau kedua kapal super tunker berbendera asing itu, mengalami kecelakaan laut di perairan internasional. Kedua kapal itu sudah ditarik lagi ke Singapura.